-
Kabupaten Mesuji
Yuk lebih Kenal Lagi Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji adalah sebuah kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejarah Kabupaten Mesuji dimulai pada tahun 1966, ketika Kabupaten Mesuji dibentuk dari beberapa kecamatan yang sebelumnya termasuk dalam Kabupaten Lampung Tengah. Pada tahun 1983, beberapa kecamatan di Kabupaten Mesuji digabungkan kembali ke Kabupaten Lampung Tengah, tetapi pada tahun 2007, kecamatan-kecamatan tersebut kembali dibentuk menjadi Kabupaten Mesuji yang sekarang
YUK BACA LAGI KABUPATEN MESUJI
Kabupaten Mesuji Kabupaten Lambang Motto: Bumi Ragab Begawe Caram
(Indonesia: Masyarakat Yang Bekerja Cepat, Damai dalam Kebersamaan dan Gotong Royong)Peta Kabupaten MesujiPetaTampilkan peta SumatraTampilkan peta IndonesiaTampilkan semua
Koordinat: 4.0439°S 105.4013°E
Negara Indonesia
Provinsi Lampung Tanggal berdiri 26 November 2008[1] Dasar hukum UU Nomor 49 Tahun 2008[1] Ibu kota Wiralaga Mulya Jumlah satuan pemerintahan tampilDaftar Pemerintahan • Bupati Sulpakar, M.E. Luas • Total 2.184,00 km2 (843,25 sq mi) Populasi (2021)[2] • Total 231.532 • Kepadatan 106/km2 (270/sq mi) Demografi • Agama Islam 95,37%
Hindu 2,53%
Kristen 1,74%
–Protestan 1,39%
–Katolik 0,35%
Buddha 0,10%
Lainnya 0,26%[3]• IPM 64,04 (2021)
Sedang[4]Zona waktu UTC+07:00 (WIB) Kode area telepon +62 726 Pelat kendaraan BE xxxx L** Kode Kemendagri 18.11 DAU Rp 460.436.158.000,- (2020)[5] Situs web http://www.mesujikab.go.id Kabupaten Mesuji (Aksara Lampung: ) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kotanya adalah Wiralaga Mulya. Kabupaten Mesuji terletak di ujung timur laut wilayah Provinsi Lampung yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan di seluruh sisi, kecuali hanya di bagian selatan yang masih berbatasan dengan kabupaten-kabupaten lainnya dalam wilayah Provinsi Lampung. Mesuji merupakan kabupaten dengan jarak terjauh dari Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota Provinsi Lampung, serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.[2]
Sejarah
Mesuji adalah daerah yang tidak terlepas dari sejarah Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan.Memiliki pusat kerajaan kuno yang berada tidak jauh dari kantor pusat pemerintahan Kabupaten Mesuji saat ini yaitu di Desa Pasir Intan/Sungai Badak.Pada tahun 1865, Sirah Pulau Padang Kayu Agung Onder Afdeling Kayu Agung melaksanakan pemilihan pasirah. Pemilihan ini diadakan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Kayu Agung.
Pemilihan pasirah saat itu diadakan dengan memilih antara dua kakak beradik yaitu Muhamad Ali bin Pangeran Djugal dan adiknya Muhamad Batun bin Pangeran Djugal. Sistem politik adu domba atau Devide et Impera terjadi saat itu dan yang menjadi sirah adalah Muhamad Batun bin Pangeran Djugal.
Hal ini mendatangkan perasaan tak menyenangkan bagi sang kakak, sehingga beliau hijrah dengan mendatangi daerah baru dengan mengajak pengikut-pengikutnya untuk membuka daerah baru yang merupakan cikal bakal dari Marga Mesuji Lampung.
Setelah perladangan (ume’) yang dilakukan oleh Muhamad Ali ini berhasil, yaitu dengan nama sonor atau membakar lahan rawa kemudian ditabur benih gabah yang mereka dapat dari saudara atau desa daerah asal, namun bukan bibit padi yang berlabel seperti sekarang.
Pada tahun 1870, ia mengajak sanak keluarga, kerabat serta teman-temanya untuk pindah ke Sungai Kabung Mesuji. Adapun suku-suku yang ikut datang ke Sungai Kabung Mesuji, antara lain:
- Suku Sirah Pulau Padang atau disebut Suku Seri Pulau
- Suku Sugi Waras atau disebut Suku Sugi Waras
- Suku Kayu Agung atau disebut Suku Kayu Agung
- Suku Palembang atau disebut Suku Palembang
- Suku Lampung Tulang Bawang, yang tersebar di Sungai Sidang dan Talang Batu.
Setelah beberapa tahun, kampung tersebut terus menunjukkan peningkatan kesejahteraan penduduknya, sehingga pada tanggal 22 Oktober 1886 Pemerintah Hindia Belanda kemudian memberikan penghargaan kepada Muhammad Ali, dengan gelar Pangeran Mad, dengan simbol berupa payung obor-obor berwarna putih.
Hal ini menandakan bahwa Pangeran Mad sebagai raja adat di Mesuji dan mensyahkan warga dari kampung tua di Mesuji yang berasal dari Sumatra Selatan, Palembang, Seri Pulau Padang, dan Kayu Agung dengan sebutan Marga Mesuji. Penyebaran mereka terus dilakukan berpencar ke tepian sungai lain yang tidak jauh.
Terdapat sembilan kampung tua di Mesuji (sejak tahun 1875), yaitu:
- Wiralaga (Kampung tertua)
- Sungai Sidang
- Sungai Cambai
- Sungai Badak
- Nipah Kuning
- Sri Tanjung
- Kagungan Dalam
- Talang Batu
- Labuhan Batin
Kampung-kampung tua tersebut berada di pinggir sungai-sungai besar. Mata pencaharian masyarakatnya hanya mencari ikan dan menebang kayu, bukan hasil budidaya tetapi hasil alam yang dimanfaatkan. Selanjutnya hasil usaha dijual ke Jakarta menggunakan kapal kayu yang mereka buat, dengan jarak tempuh dua hari dua malam melewati sungai dan laut. Alasan lebih memilih menggunakan jalur laut karena pada saat itu belum ada jalan darat menuju Bandar Lampung dan sekitar mereka merupakan hutan yang masih belantara.
Tahun 1930, jumlah Marga Mesuji (inlander/penduduk asli) sekitar 3.586 jiwa serta warga china (chineezen) berjumlah 8 jiwa.
Masa Kemerdekaan Indonesia
Pada era pasca kemerdekaan daerah Marga Mesuji digabungkan ke dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara hingga tahun 1997. Setelah itu sempat masuk sebagai wilayah Kabupaten Tulang Bawang dari tahun 1997-2008.
Pada tahun 1982, Program Transmigrasi lokal yaitu perpindahan penduduk antar kabupaten dalam satu provinsi, ditempatkan di wilayah ini tersebar yang juga dilanjutkan pada tahun 1985, 1992, dan 1999.
Masa Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Lampung, hasil dari pemekaran Kabupaten Tulang Bawang. Mengingat wilayah Kabupaten Tulang Bawang saat itu sangat luas dan lokasi Kabupaten Mesuji (saat itu masih berupa Kecamatan Mesuji, wilayah Kabupaten Tulang Bawang) yang terlampau jauh dari pusat pemerintahan di Menggala.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati 1 Drh.
Husodo Hadi3 April 2009 24 Oktober 2009 1 [Ket. 1][6] 2 Ruswandi Hasan 24 Oktober 2009 13 Juli 2011 2 [Ket. 2][7] 3 Albar Hasan Tanjung 13 Juli 2011 13 April 2012 3 [Ket. 3][8] 4 Khamamik 13 April 2012 28 Oktober 2016 4 [Ket. 4]
[9]Ismail Ishak (2012-2016) – Tyas Nuziar
S.H.28 Oktober 2016 11 Februari 2017 – (4) Khamamik 11 Februari 2017 13 April 2017 – Ir.
Rizal Fauzi14 April 2017 22 Mei 2017 – [Ket. 5] (4) Khamamik 22 Mei 2017 28 Januari 2019 4 [10] Saply TH 5 Saply TH 28 Januari 2019 4 Februari 2020 [Ket. 6] 4 Februari 2020 Petahana [11][12] Haryati Cendralela (2021-sekarang) Catatan^ Penjabat Bupati Mesuji^ Penjabat Bupati Mesuji^ Penjabat Bupati Mesuji^ Cuti kampanye Pilbup Mesuji 2017^ Pelaksana Harian Bupati Mesuji^ Pelaksana Tugas Bupati Mesuji Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mesuji
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Mesuji dalam dua periode terakhir.[13][14]
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2014-2019 2019-2024 PKB 1 5
Gerindra 5 4
PDI-P 6 4
Golkar 4 4
NasDem 8 10
PKS 2 0
Perindo (baru) 1 PPP 0 1
PAN 4 3
Hanura 1 1
Demokrat 4 2
Jumlah Anggota 35 35
Jumlah Partai 9 10
Kecamatan
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji terdiri dari 7 kecamatan dan 105 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 315.813 jiwa dengan luas wilayah 2.184,00 km² dan sebaran penduduk 144 jiwa/km².[15][16]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Mesuji, adalah sebagai berikut:
Nama kecamatan Jumlah penduduk
( Jiwa, Tahun 2015 )Luas wilayah
(km2)Jumlah kelurahan Jumlah desa Way Serdang 43.437 294,42 20 Simpang Pematang 25.387 139,61 13 Panca Jaya 15.730 197,72 7 Tanjung Raya 36.172 238,07 21 Mesuji 20.489 274,73 11 Mesuji Timur 30.820 810,20 20 Rawa Jitu Utara 24.878 229,25 Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa membaca sejarah kebupaten mesuji bisa menambahkan wawasan baik bagi kita. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi dasar untuk membuat keputusan yang tepat. Terima kasih atas perhatiannya.
-
Halo Dunia!
Selamat Datang di WordPress! Ini adalah pos pertama Anda. Sunting atau hapus pos tersebut sebagai langkah pertama dalam perjalanan blogging Anda.